Minggu, 25 Juli 2010

Target Bank Bukopin Rp 1.000 !

Melihat kenaikan saham-saham perbankan saat ini maka Bank Bukopin (BBKP) akan ditarik bandar menuju Rp 1.000. Target ini cukup masuk akal mengingat fundamental BBKP yang cukup kuat dan juga didukung oleh volume perdagangan yang likuid.
Kenaikan ini dapat dilihat pada hari Senin (26/7) ini. Target Rp 1.000.

Minggu, 11 Juli 2010

Pekan Depan: Musim Laba Besar Telah Menanti !

Laba kuartal kedua musim ini cenderung untuk menciptakan sebuah latar belakang yang positif untuk saham, setidaknya untuk sementara. 
Sejumlah industri, keuangan, transportasi dan perusahaan teknologi akan mengatur nada awal untuk kuartal pada minggu mendatang. Komponen Dow pertama yang melaporkan adalah Alcoa, pelaporan setelah penutupan pasar Senin, bersama dengan perusahaan kereta api CSX. Intel laporan Selasa, dan Google dan JP Morgan adalah Kamis. General Electric, Bank of America dan Citigroup semua hasil rilis Jumat.

Saham minggu terakhir ini maju lebih dari 5 persen, kinerja terbaik dalam satu tahun, di bagian dalam mengantisipasi bahwa mereka penghasilan akan kuat. Tapi koreksi pasar yang dimulai pada akhir April yang telah membuat fokus pada laba kuartal's laporan ini bahkan lebih kuat, karena para pedagang melihat ke menemukan tanda-tanda dari perusahaan Amerika yang perekonomian tidak lemah seperti investor takut. Selain laba, ada serangkaian laporan ekonomi segar, termasuk penjualan ritel dan data inflasi. Departemen Keuangan juga berencana untuk lelang 69000000000 $ dalam 3 tahun dan catatan 10 tahun dan obligasi 30-tahun minggu depan.

"Bahkan hanya memiliki perusahaan mengatakan mereka membukukan laba yang baik akan menjadi positif," kata Bill Stone, kepala strategi investasi di PNC Wealth Management.

"Satu hal yang membuat kami jauh lebih positif adalah kenyataan bahwa arus kas perusahaan sangat besar," katanya, "Arus kas telah sangat kuat Jelas guling kasus ketika Anda melihat hasil arus kas.. Perusahaan sangat sadar dari kas mereka arus dan menyiapkan diri dengan sangat baik. "

Deutsche Bank kepala strategi ekuitas AS Binky Chadha juga mencari yang menunjukkan kuat kuartal ini dan mengatakan pasar harus manfaat. "Saya pikir kami akan perdagangan pada dasarnya dengan bias positif," katanya. "Pandangan kami adalah penghasilan akan mengejutkan Mereka akan mengalahkan dari 5 sampai 6 persen.. Kami percaya maju bimbingan, terutama untuk tahun depan akan menjadi sangat konservatif, dan saya pikir tidak akan menyelesaikan ketidakpastian makro. Ekuitas sudah murah . Jika penghasilan mengalahkan, tekanan untuk bergerak terbalik. "

Chadha, Namun, mengharapkan laba meningkatkan untuk sementara dan ketakutan pasar yang lebih besar tentang ekonomi akan menyusul sentimen lagi untuk sedikit lebih lama. Dia bilang dia tetap konstruktif pada saham, tetapi ia mengharapkan pasar untuk mengambil bias lebih negatif dalam beberapa minggu lagi.

"Apa yang telah kita lihat dalam lima musim terakhir laba adalah harga pasar laba baik dalam menjalankan atas atau di musim laba, dan kemudian pada dasarnya meletakkan kembali pagar dan pasar bergerak ke bawah," katanya.

"Ketika penghasilan akan dihargai dengan tetap menjadi pertanyaan terbuka, tetapi pada dasarnya tidak menunggu akhir musim laba terjadi Ini akan memakan waktu minimal satu atau dua minggu.. Kisah itu akan keluar dan menjadi relatif jelas. Setelah yang menjadi jelas, kita berpikir makro lagi cerita akan menjadi penting dan pasar akan memiliki bias ke bawah, "kata Chadha.

Dalam sepekan terakhir, Dow naik 5,1 persen menjadi 10.198. S & P 500 naik 5,4 persen, atau 55 poin ke 1077, titik persentase terbesar dan keuntungan sejak pekan yang berakhir 17 Juli 2009. hasil Treasury bangkit, dan catatan 10 tahun telah terbesar dalam satu minggu penurunan harga sejak April. hasil Its pindah kembali di atas level 3 persen psikologis untuk menutup minggu di 3,06 persen.

Stone mengatakan langkah di atas 3 persen di hasil tahun 10-tanda positif untuk saham. "Ini seperti denyut nadi manusia Anda benar-benar ingin sedikit lebih tinggi Kami. Dekat dengan katatonik.. Bagi saya, itu lebih merupakan ukuran rasa takut," katanya.

Stone mengatakan dia tidak percaya ekonomi ganda akan dip, tapi mungkin diperlukan waktu beberapa saat untuk pasar saham untuk menemukan bukti yang cukup. "Pada akhir hari itu, kami mengatakan kami positif Ketika kicks?. Itu sulit," katanya.

"Jika dalam kenyataannya, dip ganda tidak datang, penilaian saya tidak berpikir sangat menantang," kata Stone.

Chadha tidak berharap untuk mengubah data yang lebih positif dan gambar pekerjaan untuk meningkatkan. Dia mengatakan kelembutan adalah seperangkat normal kembali dalam pemulihan, yang harus diselesaikan oleh jatuh. Oleh karena itu, ia mempertahankan target akhir tahun 1375 pada S & P, pada akhir yang tinggi dari berbagai jalan.

"Ada perbaikan di berbagai bidang, tetapi pasar telah pindah dari satu lubang pot untuk lubang pot berikutnya. Ada keprihatinan mengenai apakah perlambatan AS akan menjadi dip ganda. Korporasi akan tetap konservatif dalam bimbingan mereka karena mereka 'kembali selalu konservatif dalam bimbingan mereka. Saya tidak berpikir mereka berada dalam posisi untuk mengatasi ketidakpastian makro tahun 2011, "kata Chadha.

Chadha melihat keuangan, industrials, teknologi dan konsumen discretionary sebagai sektor yang paling mungkin memiliki momentum laba terbesar dan terbalik, serta potensi untuk mengalahkan margin. Energi dan materi yang paling rentan terhadap perkiraan hilang karena eksposur mereka ke dolar dan memperlambat pertumbuhan pasar muncul. Dia mengharapkan apresiasi dolar untuk mengiris sekitar 0,5-1,25 persen dari kuartal kedua pertumbuhan laba.

Kas perusahaan yang kaya, masih hati-hati tentang mempekerjakan, memiliki kemungkinan untuk melanjutkan pengeluaran pada program pembelian kembali saham. Chadha kata konsumen staples perusahaan telah membeli saham yang paling tahun ini, pengeluaran setara dengan 4,6 persen dari kapitalisasi pasar mereka. Kelompok buyback kedua terbesar adalah konsumen perusahaan discretionary, menghabiskan sekitar 1,7 persen dari kapitalisasi pasar.

Apa yang harus Watch

Selain penjualan ritel Rabu, data minggu ini mencakup perdagangan internasional dan survei bisnis NFIB kecil Selasa. Bisnis persediaan dan harga impor dilaporkan Rabu, sebagaimana risalah pertemuan terakhir The Fed. Klaim pengangguran mingguan, data inflasi PPI produser, Empire State Survey, Philadelphia Fed survey dan produksi industri semua melaporkan pada hari Kamis. data harga konsumen IHK, data Treasury aliran modal internasional dan sentimen konsumen dilaporkan Jumat.

Cina laporan PDB kuartal kedua dan data aktivitas Juni di minggu mendatang. JP Morgan ekonom, dalam catatan, mengatakan mereka mengharapkan data untuk menunjukkan kehilangan momentum dan mereka berharap untuk merevisi turun proyeksi pertumbuhan semester kedua untuk Cina, menuju laju pertumbuhan sebesar 8 persen.

Ketua Fed Ben Bernanke berbicara Senin di Washington pada forum Fed pada kebutuhan pembiayaan usaha kecil. Komite Perbankan Senat mengadakan sidang Kamis atas pencalonan San Francisco Fed Janet Yellen Presiden sebagai pengganti Wakil Ketua Fed Donald Kohn, yang pensiun pada bulan September.

Investor juga mengawasi untuk melihat apa jenis BP membuat kemajuan dalam pembatasan yang memuntahkan kebocoran minyak di Teluk Meksiko.

Eropa dan euro akan tinggal di sorotan menjelang stress testing bank Eropa, diharapkan akan dilakukan Juli umum 23. euro yang diperoleh terhadap dolar pada minggu lalu dan setinggi $ 1,272 Jumat.

"Secara teknis, euro telah melambung besar. Rasanya seperti 1.27/1.28 telah perlawanan sangat kaku untuk itu," kata Boris Schlossberg dari GFT Forex.

Schlossberg kata salah dinamis bergeser untuk pasar pada minggu yang lalu ketika baik di Australia dan Kanada melaporkan lebih baik dari perkiraan data pekerjaan. Angka-angka membantu menghapus beberapa kekhawatiran tentang resesi global double dip.

"Anda masih memiliki Asia Pasifik menjadi sopir permintaan, dan ekonomi komoditas benar-benar masih mendapatkan manfaat dari itu, tapi pertanyaan yang belum terjawab adalah apakah Amerika Serikat akan bergabung dengan partai dan apakah pemulihan akan menambah pertumbuhan global. Itu mengapa data penjualan ritel akan menjadi penting, "katanya. Para ekonom berharap Juni penjualan ritel menunjukkan penurunan 0,3 persen, lebih sempit dibandingkan dengan penurunan 1,2 persen untuk Mei.

Schlossberg mengatakan pasar valuta asing tidak akan memfokuskan energi banyak di berita laba US. "Ini hanya masalah jika penghasilan menimbang berat badan risk appetite. Kami akan keluar dari seminggu tidak pesimis seperti yang kita masuk," katanya Jumat.

Laba Tengah

Perusahaan lain pelaporan laba pada minggu mendatang termasuk Shaw Group dan Novellus pada hari Senin. Chevron juga memberikan update untuk investor hari itu. Pada hari Selasa, Yum! Merek, Charles Schwab dan laporan Fastenal. Rabu laporan termasuk Delta, AMR, Marriott, dan Texas Industri. PPG Industrials dan laporan Novartis Kamis, dan laporan Gannett Jumat.

Minggu, 29 November 2009

Hati-hati Dubai Mengintai !

Pergerakan saham hari Senin (30/11) akan mengalami tantangan berat karena adanya kemungkinan gagal bayar obligasi syariah sebesar US$ 3,5 miliar yang jatuh tempo pada 14 Desember. Selain itu juga ada utang lain senilai US$ 980 juta yang jatuh tempo 13 Mei 2010.
Dubai World tercatat memiliki kewajiban hingga US$ 59 miliar, atau menguasai sebagian besar dari total utang Dubai yang mencapai US$ 80 miliar. Akibatnya, bursa saham Eropa langsung anjlok. Bursa Prancis bahkan langsung merosot hingga 2,06% ke level 3.730,62 pada awal perdagangan Kamis.
Kemungkinan besar investor akan melepas saham-sahamnya untuk mencari aman. Saham-saham yang memiliki valuasi murah masih memiliki kemungkinan naik. Saham-saham yang sudah jenuh beli akan mendorong IHSG turun.
Saham unggulan: Triwira Insanlestari (TRIL), Bank Mandiri (BMRI).

Jumat, 27 November 2009

2 Desember, Mandiri Bagi Deviden Rp 19,26433

Prediksi

Bank Mandiri (BMRI) akan membagikan deviden sebesar Rp 19,26433 per lembar saham tanggal 2 Desember 2009. Dengan adanya deviden ini diharapkan harga saham BMRI dapat terdorong naik karena telah turun cukup dalam beberapa hari ini. Apalagi pada hari Kamis (26/11) kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah turun tajam sebesar 68,009 poin (2,77%) menjadi 2.393,519. BMRI pun melemah 150 poin menjadi Rp 4.375.
Cum date jatuh pada hari Rabu (2/12) dan pembayaran deviden tanggal 22 Desember 2009.
Target harga : Rp 5.400.

Kamis, 19 November 2009

20 November 2009, cum date TURI Rp 72

Prediksi

Tunas Redian (TURI) akan membagikan devidennya pada tanggal 20 November 2009. Jumlah deviden yang akan dibagikan sebesar Rp 72 per lembar saham. Berdasarkan harga penutupan pada hari Kamis (19/11) maka rasio deviden terhadap harga saham sebesar 4,39%. TURI ditutup tetap pada harga Rp 1.640.
Deviden ini tergolong besar dibandingkan dengan deviden dari emiten lain yang rata-rata hanya 1%. Kemungkinan besar pada perdagangan Jumat (20/11), TURI akan naik cukup tinggi karena bertepatan dengan cum date-nya. Jadi besok saatnya membeli saham TURI. Jika berhasil auto reject atas maka TURI akan mencapai harga Rp 2.050.
Selamat berinvestasi. Keputusan berinvestasi tetap di tangan anda.

Kamis, 06 Agustus 2009

Sekilas Saham

27 November 2009

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
menargetkan obligasi subordinasi sebesar
Rp 1-3 triliun. Perseroan menawarkan
tenor obligasi 5 dan 10 tahun dengan suku
bunga mulai dari 9,7% sampai 11,8%.


PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mulai
menggarap transaksi renminbi menyusul
terjalinnya kesepakatan dengan Bank of
China Hongkong (Holding) Limited, Rabu
(25/11).


Dua pemegang saham PT Bank Bukopin
Tbk (BBKP), Koperasi Pegawai Bulog
Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan
Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog
(Yabinstra) menjadi pembeli siaga rights
issue senilai Rp 118,71 miliar. Dalam
pengumumannya, Bank Bukopin
menyatakan menawarkan 286,05 juta
saham baru atau setara dengan 4,76%
dari total modal disetor dan ditempatkan
yang mencapai 6 miliar saham setelah
rights issue. Sebanyak 30% dari total dana
yang diperoleh dari rights issue akan
digunakan untuk pengembangan dan
peningkatan teknologi. Sedangkan sisanya
dipakai untuk perluasan, perbaikan,
relokasi jaringan dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia.


PT Truba Alam Manunggal Engineering
Tbk (TRUB) mengantungi kontrak senilai
US$ 700 juta atau sekitar Rp 6,61 triliun
sepanjang 2009. Hingga akhir tahun,
perseroan menargetkan perolehan kontrak
sebesar Rp 7,54 triliun.

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
akan menerbitkan 26,18 miliar saham baru
(rights issue) pada Januari 2010.
Perusahaan tersebut menargetkan
perolehan dana sebesar Rp 4,84 triliun.
Harga pelaksanaan rights issue sebesar
Rp 185 per saham. Setiap pemegang 11
saham yang tercatat dalam daftar
pemegang saham (DPS) pada 11 Januari
2010 mempunyai 20 hak memesan efek
terlebih dahulu (HMETD) untuk membeli
20 saham baru. Selain itu, setiap 16
saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut
melekat tiga waran seri I, yang diberikan
secara cuma-cuma sebagai insentif.
Jumlah waran yang diterbitkan sebanyak
4,9 miliar dengan harga pelaksanaan Rp
190 atau senilai Rp 932,77 miliar.

PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (POLY)
akan mengonversi utang senilai US$ 893
juta dengan dua miliar unit saham atau
51,2% dari total saham perseroan. Hingga
akhir kuartal III-2009, Polysindo
membukukan peertumbuhan laba bersih
hingga 357,57% menjadi Rp 1,04 triliun
dibanding rugi bersih kuartal III-2008
sebesar Rp 403,15 miliar.

PT Pembangunan Perumahan (Persero)
menyiapkan investasi sekitar Rp 3-4 triliun
tahun 2010. Sebagian dari investasi itu
berasal dari hasil penawaran umum
perdana (initial public offering/IPO)
sebesar 21,5% saham tahun ini dan
pinjaman bank.

PT Medco Energi Internasional Tbk
(MEDC) memperkirakan produksi minyak
perseroan pada 2010 turun 12,5% dari 40
ribu barel per hari menjadi 35 ribu barel
per hari. Hal ini disebabkan berkurangnya
cadangan minyak di lapangan. Medco
berencana membangun proyek
geothermal kedua dengan perkiraan
investasi sekitar US$ 400 juta di Sumatera
Utara. Perseroan juga akan
menginvestasikan US$ 100 juta untuk
membangun proyek biofuel dan bibit
pangan sebagai bagian dari investasi
usaha.


PT Perusahaan Gas Negara Tbk akan
melunasi obligasi Euro Bond I dan II
senilai US$ 275 juta pada akhir tahun ini,
atau lebih cepat dari jadwal jatuh tempo
pada 2012 dan 2014.

PT Verena Oto Finance Tbk Mengantungi
komitmen pembiayaan sebesar Rp 1,5
triliun dari bank guna menutupi target
penyaluran kredit sebesar Rp 1,2 triliun-Rp
1,3 triliun pada 2010.

PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III)
memastikan akan melepas saham
perdana (initial public offering/IPO) pada
Januari hingga Februari tahun depan
dengan target dana ynag diincar Rp 1
triliun.


19 November 2009

PT Bank Tabungan Negara (BTN)
menawarkan sebanyak-banyaknya
sebesar 2.360.057.000 lembar saham
atau 27,08% dengan nilai nominal IDR 500
kepada masyarakat. BTN berencana
mencatatkan saham perdananya di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 17 Desember
2009. Masa penawaran 10-11 Desember
2009. Harga saham yang ditawarkan
belum ditentukan. Selaku Penjamin
Pelaksana Emisi Efek ditunjuk PT Mandiri
Sekuritas dan PT CIMB Securities
Indonesia.


PT Bakrie Sumatera Plantations (UNSP)
menjadi pemimpin konsorsium dari
sejumlah perusahaan lokal dan asing
untuk mengakuisisi 100% saham PT
Domba Mas Agro Inti Prima milik Grup
Domba Mas. Nilai akuisis senilai USD500
juta.


PT Bumi Serpong Damai (BSDE)
mencatatkan tambahan penjualan IDR892
miliar dari kluster Foresta, setelah
membukukan pendapatan konsolidasi
senilai IDR871 miliar pada triwulan III
2009.


Pemerintah memutuskan menaikan tarif
cukai hasil tembakau rata-rata 15% dan
menyederhanakan klasifikasinya mulai
tahun depan.


2 Oktober 2009

PT Bank Century Tbk (BCIC) telah
melaporkan secara resmi kepada PT
Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait
perubahan nama perseroan menjadi PT
Bank Mutiara Tbk.


PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui
anak usahanya, Calipso Investment Pte
Ltd, menaikkan harga penawaran saham
Herald Resources Pty Ltd menjadi Aus$
0,93 per unit dari semula Aus$ 0,70. Bumi
yang kini menguasai 84,20% saham
Herald, berencana mengambil alih 15,8%
atau sekitar 29,42 juta sisa saham
perusahaan tambang asal Australia itu.


Bank Indonesia kemungkinan besar tetap
mempertahankan BI rate 6,5% dalam
rapat dewan gubernur pada 5 oktober
mendatang, karena inflasi September
2009 mencapai 1,05%. Pemangkasan BI
rate dinilai kurang efektif mendorong
penurunan suku bunga perbankan.


PT Medco Energi Internasional Tbk
(MEDC) akan mengucurkan dana US$
400 juta (sekitar Rp 4 triliun) untuk
mengembangkan proyek panas bumi
(geothermal) tahap kedua di wilayah
Sumatera Utara (Sumut). Sementara itu
sempat beredar kabar bahwa proyek
PLTP Sarulla terancam batal. Pasalnya,
hingga kini negoisasi harga jual listrik
antara PT Perusahaan Listrik Negara
(PLN) dengan pihak kontraktor belum
menemui titik temu. Sementara itu, Arifin
Panigoro menambahkan, pihaknya juga
menginvestasikan dana US$ 100 juta
untuk proyek tanaman pangan dan biofuel
di Merauke, Papua.


Belanja modal (capital expenditure/capex)
PT United Tractors Tbk (UNTR) tahun ini
mencapai Rp 1,46 triliun. Dana tersebut
dialokasikan untuk memperkuat usaha
perseroan dan anak usahanya, PT
Pamapersada Nusantara, kontraktor
pertambangan batubara terbesar di
Indonesia. United Tractors menggunakan
dana hasil penerbitan saham baru (rights
issue) untuk memenuhi belanja modal
tersebut. Tahun lalu, anak usaha PT Astra
Internasional Tbk (ASII) itu
melangsungkan rights issue senilai Rp
3,56 triliun.


PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
menetapkan outlook peringkat obligasi PT
Indosat Tbk (ISAT) negatif. Hal ini
mencerminkan penurunan jumlah
pelanggan dan kinerja keuangan
perseroan. Hingga semester I-2009, laba
bersih Indosat turun 4,6% menjadi Rp
1,007 triliun dibandingkan periode sama
tahun lalu senilai Rp 1,055 triliun.
Pendapatan usaha naik tipis 1% menjadi
Rp 8,92 triliun. Beban usaha naik sebesar
3,9% menjadi Rp 7 triliun. Sedangkan
jumlah pelanggan seluler anak usaha
Qatar Telecom QSC turun 10,9% menjadi
28,9 juta, dibandingkan periode sama
tahun lalu sebanyak 32,4 juta.


PT Berlian Laju Tangker Tbk (BLTA) akan
mengakuisisi sebuah perusahaan
pelayaran Norwegia dengan nilai berkisar
US$ 100 juta guna mendukung ekspansi
global perseroan. Laba bersih perseroan
pada semester I-2009 mencapai US$ 9,62
juta atau merosot hingga 91%
dibandingkan dengan perolehan periode
yang sama tahun lalu yaitu US$ 107,09
juta.


PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membidik
beberapa proyek infrastruktur publik
senilai Rp 10,1 triliun. Perusahaan sedang
mebidik proyek stadion senilai Rp 400
miliar, dan untuk pelabuhan senilai Rp 800
miliar.


Porsi kepemilikan saham PT bakrie &
Brothers Tbk (BNBR) pada PT Bumi
Resources Tbk (BUMI) berkurang 5,39%
menjadi 8,28% pada akhir Juni 2009 dari
posisi akhir Maret sebesar 13,67%. Hal itu
terungkap dalam laporan keuangan Bumi
semester I/2009 yang disampaikan
kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) 2 hari
lalu.


29 September 2009


PT United Tractors Tbk (UNTR) mengincar
kenaikan penjualan alat berat sekitar 10-
15% pada 2010. Anak usaha PT Astra
International Tbk (ASII) itu menargetkan
penjualan alat berat sekitar 3.400-3.500
unit. Penjualan alat-alat berat mulai
membaik semenjak semester II tahun ini.
Membaiknya sektor pertambangan ini
dipicu kenaikan permintan komoditas
pertambangan dari Tiongkok. Selain itu,
pasar komoditas pertambangan global
juga mulai pulih, khususnya batubara, bijih
besi, dan tembaga.

PT Leyand International Tbk (LAPD)
berniat menjaminkan 50,65% saham PT
Nusantara Infrastructure Tbk (META)
terkait pinjaman sebesar Rp 575 miliar dari
perusahaan asal Singapura. Leyand
membutuhkan pinjaman tersebut untuk
mengakuisisi 50,65% saham Nusantara
Infrastructure melalui kombinasi pembelian
saham di pasar dan saham baru (rights
issue).

PT Anta Express Tour & Travel Services
Tbk (ANTA) mengincar pertumbuhan laba
bersih tahun 2010 sebesar 30% menjadi
Rp 20,5 miliar. Membaiknya perekonomian
global bisa mendorong permintaan
perjalanan wisata.

PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)
menunda akuisisi 45% saham perusahaan
pembersih lahan (land clearing)
perkebunan kelapa sawit, yaitu PT
Perdana Agro Utama (PAU). Penundaan
tersebut terkait uji tuntas akuisisinya
belum rampung sampai batas waktu yang
ditentukan untuk disahkan dalam rapat
umum pemegang saham luar biasa pada
14 Oktober 2009.

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
(PTBA) menurunkan target penjualan
perseroan pada tahun ini menjadi 13,2 juta
ton, dari target awal 14,5 juta ton.
Penurunan penjualan diakibatkan
melemahnya permintaan terhadap
pasokan batubara. Namun demikian PTBA
juga memperkirakan pendapatan hingga
akhir kuartal III/2009 bisa tumbuh di atas
20% jika dibandingkan dengan periode
yang sama 2008. Kenaikan itu di dorong
oleh harga rata-rata komoditas batubara
selama kuartal III yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kuartal yang sama
tahun sebelumnya.

Saham PT BW Plantations Tbk
diperkirakan ditawarkan kepada pemodal
di kisaran harga tengah Rp 700/saham
dalam penawaran umum perdana (initial
public offering/IPO). BW berencana
melepas sebnayak 1,21 miliar saham lama
dan baru dengan nilai nominal Rp 100 per
saham. Dari total saham itu, 897 juta
berasal dari saham baru, sedangkan 157
juta berasal dari saham milik PT Cahaya
Cipta Global dan 157 juta saham milik PT
Surya Cipta Sejahtera. Setiap perusahaan
itu memiliki 5% saham BW Plantation.

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mengkaji
kemungkinan untuk merger dan akuisisi
dengan investor asing. Kajian tersebut
akan diselesaikan pada triwulan I/2009.

PT Waskita Karya segera memperoleh
suntikan dari PT Perusahaan Pengelola
Aset (PPA) senilai Rp 475 miliar untuk
restrukturisasi.

PT Indosat Tbk (ISAT) siap membayar
bunga obligasi III/2003 seri B yang
bertingkat bunga 12,875% per tahun pada
22 Oktober 2009 melalui PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI).

14 Agustus 2009

PT Trada Maritime Tbk (TRAM)
memenangi tender penyediaan jasa
fasilitas terapung penyimpanan migas
(floating storage and offloading/FSO)
senilai total US$ 114,8 juta atau sekitar Rp
1,14 triliun.

Empat pemegang saham PT Central
Proteinaprima Tbk (CPRO) tidak akan
mencabut gugatannya terhadap PT Bank
Danamon Indonesia Tbk (BDMN), selaku
agen penjamin, dan Bank of New York
Mellon, sebagai trustee obligasi Red
Dragon senilai US$ 200 juta. Pemegang
saham PT CP Prima menuntut ganti rugi
sebesar US$ 4 miliar kepada kedua bank
tersebut.

Negoisasi pembelian saham PT Elnusa
Tbk (ELSA) milik PT Tridaya Esta
dijadwalkan rampung pekan depan.
Konsorsium Saratoga Capital dan
Northstar Pacific Partners Ltd selaku
penawar yang diutamakan (preferred
bidder) hampir pasti mengeksekusi
37,15% atau 2,71 miliar unit saham Elnusa
milik Tridaya.

Fitch Ratings menurunkan peringkat
nasional jangka panjang PT Truba Alam
Manunggal Engineering Tbk (TRUB) dari
BBB+ menjadi BBB, menyusul
kekhawatiran pelemahan likuiditas
perusahaan. Hingga Maret 2009, posisi
kas perusahaan turun drastis menjadi Rp
313,6 miliar dibandingkan periode sama
tahun lalu senilai Rp 1,21 triliun.
Penurunan arus kas akibat pembiayaan
sejumlah proyek yang sedang berjalan.

PT Bakrieland Development Tbk (ELTY)
berencana mengikuti tender proyek
pembangunan jalan tol ruas Sukabumi-
Bandung senilai Rp 5,39-5,88 triliun tahun
depan. Bakrieland mengikuti proyek tender
tersebut guna mengembangkan bisnis
jalan tol perseroan ke depan.

PT Armadian Tritunggal menyatakan,
induk usaha PT Berau Coal berencana
menggelar penawaran umum perdana
(initial public offering/IPO) saham pada
akhir 2009. Pernyataan itu disampaikan
guna menghapus keraguan mengenai
rencana IPO, ditengah kabar penjualan
saham Berau kepada investor strategis.
PT Armadian Tritunggal selaku pemegang
51% saham Berau Coal resmi menunjuk
PT Bahana Securities sebagai penjamin
pelaksana emisi (lead underwriter) di
dalam negeri. Sebelumnya, Bank of
America Merrill Lynch dan Deutsche Bank
dikabarkan juga akan membantu
penjualan saham di luar negeri.

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan
mengakuisisi satu kuasa pertambangan
(KP) di Kalimantan, akhir tahun ini. Nilai
akuisisi tambang baru diperkirakan di
bawah US$ 20 juta. Perseroan akan
memanfaatkan dana hasil penawaran
umum perdana (initial public offering/IPO)
saham tahun lalu untuk membiayai akuisisi
tersebut.

Rencana penggabungan (merger) PT
Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT
Indofarma Tbk (INAF) kemungkinan besar
batal, karena itu belum masuk ke komite
Privatisasi Kementerian Negara BUMN.

Kenaikan tarif tol sebesar 15-20% pada
September 2009 akan menopang
pendapatan PT Nusantara Infrastructure
Tbk (META) hingga akhir tahun ini, yang
ditargetkan mencapai Rp 200 miliar.

7 Agustus 2009

PT Ratu Prabu Energy Tbk (ARTI)
mendapatkan kontrak penyewaan remote
operated vehicle (ROV) dari dua
perusahaan minyak, yakni Beyond
Petroleum (BP) dan Amerada Hess,
senilai US$ 260 ribu. Perseroan
menargetkan pendapatan dari penyewaan
kendaraan bawah air laut itu sebesar US$
780 ribu per tahun.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
tengah memproses fasilitas pinjaman bank
senilai US$ 275 juta atau sekitar Rp 2,7
triliun. Perseroan berharap pinjaman
tersebut bisa diperoleh tahun ini. Dana
pinjaman akan digunakan untuk
membiayai kebutuhan bisnis perseroan,
salah satunya mendanai proyek
pembangunan terminal LNG.

Fitch Ratings menurunkan peringkat
obligasi berdenominasi mata uang dolar
AS PT Arpeni Ocean Line Tbk (APOL)
yang akan jatuh tempo pada 2013 ke level
B-. Perusahaan pemeringkat internasional
itu memprediksi pendapatan perusahaan
tahun ini akan turun dibandingkan 2008.

PT Millenium Pharmacom Tbk (SDPC)
bekerjasama dengan PT Lawsim Zecha
terkait distribusi produk farmasi. Perjanjian
itu ditandatangani pada 1 Juli 2009.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) turut
berpartisipasi dalam The 2nd Master
Journey in Management (MJM). Forum
pengembangan ilmu pengetahuan itu
menjadikan bisnis makanan Mayora
sebagai bahan diskusi, penelitian, dan
perlombaan para mahasiswa tingkat akhir
program pascasarjana (MBA dan MM) dari
berbagai perguruan tinggi di Tanah Air.

PT BW Plantation akan melangsungkan
penawaran umum perdana (initial public
offering/IPO) saham pada Oktober 2009,
setelah rencana itu sempat tertunda tahun
lalu. Perusahaan perkebunan kelapa sawit
tersebut berencana melepas 1,3 miliar
(30%) sahamnya. Perseroan menunjuk
BNP Paribas Securities dan Danareksa
sebagai penjamin pelaksana emisi (lead
underwriter) IPO saham.

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST)
meraih kenaikan laba bersih semester I-
2009 sebesar 29,38% menjadi Rp 66,4
miliar dari Rp 51,32 miliar. Penjualan naik
menjadi Rp 1,08 triliun dari Rp 919,46
miliar dan laba usaha naik menjadi Rp
83,7 miliar dari Rp 66,53 miliar, sedangkan
laba sebelum pajak menjadi Rp 89,68
miliar dari Rp 71,58 miliar.

6 Agustus 2009

PT Bakrieland Development Tbk (ELTY)
berniat menerbitkan kembali obligasi
sekitar Rp 1 triliun pada kuartal IV-2009
atau kuartal I-2010. Dana hasil obligasi
tersebut akan digunakan untuk membayar
utang (refinancing) ke perbankan.

PT Katarina Utama Tbk (RINA) akan
menjajaki penerbitan saham baru (rights
issue) sekitar Rp 50-100 miliar.
Perusahaan jasa telekomunikasi itu
menargetkan rights issue dapat terealisasi
pada kuartal II-2010.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
menjaminkan 5,6% sahamnya terkait
penerbitan obligasi konversi (convertible
bond/CB) senilai US$ 375 juta. Sebab,
Bumi menjamin penuh CB yang diterbitkan
melalui anak usahanya, Enercoal
Resources Pte Ltd.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
memberikan peringkat “BBB” dengan
outlook stabil terhadap obligasi V PT Duta
Pertiwi Tbk (DUTI) tahun 2007 senilai Rp
500 miliar. Adanya dukungan diversifikasi
portofolio propertinya dengan baik
memperkuat peringkat perseroan.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membidik
pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar
15,38% menjadi Rp 4,5 triliun
dibandingkan tahun 2008 senilai Rp 3,9
triliun. Laba bersih ditargetkan naik sekitar
15-20% dari realisasi tahun lalu sebesar
Rp 184 miliar.

5 Agustus 2009

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
membukukan penurunan pendapatan 16%
menjadi Rp 4,39 triliun pada semester I-
2009 dibanding periode sama tahun
sebelumnya Rp 5,21 triliun. Penurunan itu
terjadi akibat turunnya volume dan harga
jual komoditas perseroan.

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)
akan mengembangkan bisnis coal
bed methane (CBM) atau gas metana
batubara bersama PT Pertamina EP dan
Arrow Energy Holdings PTE Ltd.

Pemerintah memastikan bahwa tahun ini
tidak ada penjualan saham Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). Meski begitu,
proses privatisasi perusahaan tetap
berlanjut sembari menunggu kondisi
ekonomi dan pasar modal benar-benar
mendukung. Sebelumnya, pemerintah
telah menyiapkan dua BUMN menawarkan
saham ke masyarakat (initial public
offering/IPO) lewat Bursa Efek Indonesia
(BEI). Kedua BUMN itu adalah PT Bank
Tabungan Negara (BTN) dan PT
Pembangunan Perumahan.

PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL)
akan menggelar penerbitan saham baru
(rights issue) senilai US$ 300 juta. Hal ini
dilakukan setelah Axiata Group Berhard
dan Emirates Telecommunications
Corporation International Indonesia Ltd
selaku pemegang saham utama perseroan
menyetujui aksi korporasi tersebut.
Rencananya XL akan mengejar rights
issue pada kuartal IV-2009 setelah
mendapatkan persetujuan pemegang
saham melalui RUPSLB.

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
mencetak pertumbuhan laba bersih
sepanjang semester I-2009 sebesar
21,36% dari Rp 103 miliar menjadi Rp 125
miliar. Penurunan beban keuangan
merupakan penopang utama pertumbuhan
laba.

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan
menerima dana pembayaran tahap
terakhir penjualan 543 menara
telekomunikasi dari PT Solusi Tunas
Pratama senilai Rp 90 miliar September
mendatang.

PT Elnusa Tbk (ELSA) tengah mengikuti
tender sejumlah proyek dengan total nilai
US$ 146,2 juta atau setara Rp 1,46 tiliun.
Pemegang tender diumumkan dalam
waktu dekat. Sekitar 50% dari tender yang
tengah diikuti adalah proyek seismic
geoscience dan setengahnya lagi proyek
oil gas services.

PT Hexindo adiperkasa Tbk (HEXA)
meraih kontrak baru penjualan Excavator
dengan Riau Pulp and Paper (RAPP)
sebanyak 210 unit sampai dengan akhir
2009. Seperti diungkapkan Corporate
Secretary HEXA, perseroan memperoleh
kontrak dengan total USD 18 juta.

3 Agustus 2009

Sekitar 60 investor berminat membeli
obligasi konversi (convertible bonds/CB)
senilai US$ 375 juta yang diterbitkan
Enercoal Resources Pte Ltd, anak usaha
PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Sejumlah
hedge fund bahkan siap menggelontorkan
dana hingga US$ 175 juta, sebelum masa
penawaran surat utang itu rampung pada
5 Agustus 2009.

PT Elnusa Tbk (ELSA) mengantungi
kontrak baru senilai US$ 126 juta atau
setara Rp 1,26 triliun selama semester I-
2009. Dengan perolehan tersebut, total
kontrak proyek yang dikerjakan Elnusa
saat ini mencapai US$ 319 juta. Kontrak
baru yang diraih Elnusa mencakup tiga
segmen bisnis, yakni seismic geoscience
(metode geofisika penemuan kandungan
minyak berdasarkan getaran bumi), jasa
pengeboran (drilling), dan ladang minyak
(oil field services).

Santos dan PT Perusahaan Gas Negara
Tbk (PGAS) akan memasok gas sebanyak
70 juta kaki kubik per hari (million mile
standard cubic feet per day/mmscfd) mulai
awal Oktober 2009.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan
melepas seluruh sahamnya pada PT
Wika-NGK Insulator. Saat ini Wika
memiliki 18,7% saham, sedangkan
sisanya dikuasai Sumitomo-NGK dan
Nippon Gaishi. Pelepasan saham
patungan tersebut karena perseroan ingin
fokus pada bisnis inti, yakni dibidang
konstruksi. Sedangkan Wika-NGK
merupakan perusahaan yang
memproduksi insulator untuk distribusi dan
transmisi listrik.

31 Juli 2009

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di
Bursa Efek Indonesia mendekati level
2.300 atau mengukir rekor tertinggi
sepanjang tahun ini. IHSG ditutup 72 poin
(3,25%) ke level 2.298,13 kamis.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui
anak perusahaannya Enercoal Resources
Pte Ltd, menawarkan obligasi konversi
(convertible bonds/CB) senilai US$ 375
juta. Pembentukan harga (book building)
obligasi tersebut sedang berlangsung.
Obligasi ini ditawarkan dengan kupon
9,25% dan jatuh tempo tahun 2014.
obligasi Enercoal Resources itu akan
dijamin Bumi Resources.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
menganggarkan dana hingga US$ 50 juta
atau setara Rp 500 miliar untuk
membangun Satelit Telkom-3 tahun ini.
Dana tersebut dianggarkan dari kas
internal. Proyek Satelit Telkom-3
membutuhkan total dana sekitar US$ 200
juta. Khusus untuk tahun ini akan
menghabiskan dana US$ 40-50 juta.

mencatatkan laba bersih tidak di audit
sebesar Rp 696 miliar atau mengalami
peningkatan sebanyak 20% jika
dibandingkan periode yang sama tahun
lalu yang sebesar Rp 578 miliar. Saat ini
BNGA melakukan negoisasi dengan BI
selaku NV De Indonesische Overzeese
Bank (Bank Indover) terkait rencana
membeli balik saham PT Saseka Gelora
Finance yang dimiliki oleh Indover.

PT Mandom Indonesia Tbk (TCID)
memproyeksikan penjualan akhir tahun
tumbuh 12% atau lebih dari Rp 1,48 triliun.
Peluncuran sejumlah produk baru
diharapkan sebagai penopang target
peertumbuhan tersebut.

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sedang
menyusun cetak biru (blue print) bisnis
perseroan ke depan. Blue Print tentang
restrukturisasi utang perseroan tersebut
ditargetkan rampung September 2009.

PT International Nickel Indonesia Tbk
(INCO) membukukan penjualan pada
semester I-2009 senilai US$ 276,35 juta
atau anjlok 66,26% dibandingkan periode
sama 2008 sebesar US$ 819,15 juta.
Penurunan produksi dan harga nikel
menjadi penyebab utama merosotnya
kinerja perseroan.

24 Juli 2009

PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM)
telah memenuhi pendanaan untuk belanja
modal (capital expenditure/capex) tahun
ini senilai IDR21 triliun. Sebagian besar
capex tersebut dibiayai dari kas internal,
dan sisanya pinjaman bank.

Perdagangan saham di Wall Street
kembali bergairah dengan indeks Dow
Jones kembali menembus level terbaiknya
sejak November 2008. Membaiknya
laporan keuangan perusahaan membawa
saham-saham bergerak menguat. Kuatnya
laba korporasi pada kuartal II membawa
indeks Dow Jones kembali ke level 9.000
untuk pertama kalinya sejak Januari 2009.
Wall Street juga didorong oleh naiknya lagi
penjualan rumah, yang memacu
optimisme membaiknya perekonomian.

Pemerintah diminta tidak menunda
penyesuaian tarif atau kenaikan tarif tol.
Rencananya, pemerintah akan
menyesuaikan tarif di sejumlah ruas tol
pada akhir Agustus 2009.

Sementara harga minyak mentah dunia
juga ikut menguat seiring menguatnya
Wall Street dan harapan akan
membaiknya perekonomian. Kontrak
utama minyak light pengiriman September
melonjak 1,76 dolar menjadi USD 67,16
per barel. Sementara minyak Brent
pengiriman September juga melonjak 2,04
dolar menjadi USD 69,25 per barel.

PT Media Nusantara Citra (MNCN) akan
menggelar program penawaran saham
kepada karyawan dan manajemen
(employee and management stock
ownership program/EMSOP) tahap ketiga
Agustus mendatang. Sebanyak 82,5 juta
saham ditawarkan dalam bentuk EMSOP.

PT Jaya Pari Steel (JPRS) selama
semester I 2009 membukukan rugi bersih
IDR29,72 miliar, anjlok 140,48%
dibandingkan tahun sebelumnya. Pada
semester I 2008, JPRS mencatatkan laba
bersih IDR72,77 miliar.

Grup Bosowa menyiapkan dana IDR400
miliar untuk mengeksekusi penerbitan
saham baru (rights issue) PT Nusantara
Infrastructure (META). Bosowa akan tetap
menjadi pemegang saham pengendali
pada perseroan.

PT Alam Sutera Realty (ASRI)
membatalkan perjanjian jual beli asset
berupa tanah senilai IDR97,45 miliar
dengan PT Alfa Goldland Relaty. Pasalnya
tanah tersebut tidak sesuai rencana
proyek perseroan.

PT Kalbe Farma (KLBF) memperkirakan
pertumbuhan laba bersih semester I 2009
sebesar 10%-16%, dibandingkan tahun
lalu senilai IDR344,85 miliar.

18 Juli 2009

Rally saham-saham di Wall Street
berlanjut lagi selama 4 hari berturut-turut,
dipicu keluarnya sejumlah laporan
keuangan yang mengesankan.
International Business Machines (IBM)
menjadi salah satu pendongkrak Dow
Jones terbesar.
Saham IBM menguat hingga 3,2% selama
sesi regular menjelang keluarnya laporan
keuangan IBM. Hasil dari IBM ternyata
melebihi ekspektasi analis, sehingga
sahamnya kembali menguat 1,6% pada
perpanjangan perdagangan.
Pada perdagangan Kamis (16/7/2009),
indeks Dow Jones industrial averaga
(DJIA) ditutup naik 95,61 poin (1,11%) ke
level 8.711,82. ndeks Standard & Poor's
500 juga naik tipis 8,06 poin (0,86%) ke
level 940,74 dan Nasdaq naik 22,13 poin
(1,19%) ke level 1.885,03.

PT Bank Negara Indonesia (BBNI)
mencatat kenaikan laba bersih sebesar
176%. Laba itu naik dari IDR435 miliar
tahun lalu menjadi IDR1.2 triliun pada
semester II 2009. Kenaikan itu ditopang
pertumbuhan pendapatan berbasis biaya
24% dan pertumbuhan kredit 21%.

PT Adhi Karya (ADHI) mengincar proyek
infrastruktur PT Chevron Pacific Indonesia
senilai USD500 juta atau setara IDR5
triliun. Pemenang tender proyek berjangka
empat tahun itu diharapkan segera
diumumkan.

PT Garda Tujuh Buana (GTBO) akan
mengakuisisi perusahaan batubara di
Kalimantan Timur senilai IDR20-30 miliar.
Perusahaan tersebut memproduksi
batubara dengan kandungan 5.500 kalori.

PT Summarecon Agung (SMRA) meraih
penjualan semester I 2009 senilai IDR570
miliar atau naik dibandingkan realisasi
tahun lalu IDR557 miliar.

16 Juli 2009

Grup Bosowa akan mempertahankan
kepemilikan saham mayoritas pada PT
Nusantara Infrastructure Tbk (META).
Perusahaan milik pengusaha dan politikus
Aksa Mahmud itu akan mengeksekusi
penerbitan saham baru (rights issue)
Nusantara sekitar Rp 500-800 miliar
dengan harga Rp 75 per saham.
Perseroan akan menggunakan 50% dana
hasil rights issue untuk akuisisi sejumlah
perusahaan di bidang infrastruktur.
Perseroan juga menyisihkan dana Rp 200
miliar dari hasil aksi korporasi itu untuk
membayar utang kepada PT Bank Mega
Tbk yang totalnya mencapai Rp 800 miliar.

PT Medco Energi Internasional Tbk
(MEDC) melunasi pokok obligasi senilai
Rp 1,35 triliun pada 13 Juli 2009. Surat
utang berlabel Obligasi Medco Energi
Internasional I Tahun 2004 itu memiliki
kupon 13,125% dengan tenor lima tahun.

PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL)
berencana menerbitkan saham baru
(rights issue) hingga sebesar US$ 600 juta
atau sekitar Rp 6 triliun tahun ini guna
mendanai sebagian besar belanja modal
dan melunasi utang. Total belanja modal
Excelcomindo Pratama (XL) 2009
mencapai US$ 600 juta dan sekitar US$
300 juta sudah dipakai.

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama
Tbk (JKON) memperoleh proyek
pengerjaan konstruksi sub struktur Ciputra
World Jakarta senilai Rp 168 miliar PT
Ciputra Property Tbk (CTRP). Proyek
tersebut ditargetkan rampung dalam
delapan bulan kedepan.

Proses penjualan 19% saham PT Mobile-8
Telecom Tbk (FREN) milik PT Global
Mediacom Tbk (BMTR) hampir final.
Manajemen Global Mediacom sedang
merampungkan negoisasi dengan
sejumlah calon pembeli yang terdiri atas
investor lokal dan asing.

Manjemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
(BBRI) masih terus bernegoisasi agar
dapat mengakuisisi PT Bank Bukopin Tbk
(BBKP). Dengan mengakuisisi Bukopin.
BRI berharap dapat memperkuat modal
perseroan berkelanjutan.

PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA)
akan menandatangani kesepakatan
(memorandum of understanding) akuisisi
dua tambang. Perseroan menargetkan
akuisisi dua perusahaan pertambangan
tersebut terealisasi tahun ini.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan
mengalokasikan dana sebesar Rp 100
miliar per tahun untuk pengembangan PT
Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT),
apabila proses penawaran tender (tender
offer) selesai dilaksanakan.

Penjualan PT Arwana Citramulia Tbk
(ARNA) pada semester pertama 2009
bertumbuh sekitar 9,3% menjadi Rp
348,76 miliar dibandingkan periode sama
2008 yang senilai Rp 319,20 miliar. Selain
kenaikan harga jual, pertumbuhan dipicu
penjualan keramik dinding menyusul
beroperasinya di plant IIC pasca-ekspansi.
Ekspansi itu mendorong peningkatan
kapasitas menjadi 30,5 juta meter per
segi. Selain itu segmen pasar yang
berorientasi pada pasar domestik diyakini
menjadi nilai lebih karena kestabilan
pasar.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
berencana menambah kepemilikan saham
hingga di atas 50% di Scicon Berhad
Malaysia dari saat ini sekitar 10%. Selain
itu Telkom memperkirakan belanja modal
(capital expenditure) yang dialokasikan
selama tahun ini sebesar US$ 2,5 miliar
hanya akan terserap sekitar 80%-90%
karena harga peralatan penunjang industri
telekomunikasi dan informasi yang turun.

14 Juli 2009

PT Excelcommindo Pratama Tbk (EXCL)
meningkatkan anggaran corporate social
Responsibility (CSR) sebesar 25% tahun
ini menjadi Rp 20 miliar. Dana CSR itu
akan difokuskan untuk sektor pendidikan,
yakni computer untuk sekolah dan
beasiswa S1 ke Malaysia.

PT Truba Alam Manunggal Tbk (TRUB)
selama kuartal I mengalami kerugian
sebesar Rp 147,79 miliar, kendati disisi
pendapatan mencatat kenaikan.

Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta PT
Multipolar Tbk (MLPL) mengkaji kembali
rencananya menggabungkan nilai nominal
saham (reverse stock) dengan rasio 10:1.
Direktur penilain Perusahaan BEI
mengatakan meningkatkan nilai nominal
saham dengan cara menggabungkannya
bukanlah suatu aksi korporasi yang mudah
dilakukan. Sebaliknya malah sering
merugikan pemodal ritel.

PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) dan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
meluncurkan program Satu Keluarga satu
Sarjana (SKSS) untuk pelanggan Mobile-
8.

PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP)
menganggarkan dana senilai Rp 100-150
miliar untuk membangun empat gerai
(outlet) Mitra 10 tahun depan.
Pembangunan itu bertujuan mepercepat
pertumbuhan kinerja bisnis ritel perseroan.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
memperoleh komitmen fasilitas pinjaman
senilai US$ 150 juta atau setara Rp 1,51
triliun dari lima bank asing. Fasilitas
pinjaman itu akan disiapkan untuk
menambah belanja modal (capital
expenditure/capex) tahun ini. Fasilitas
pinjaman bertenor tiga tahun ini berasal
dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, OCBC,
Natixis Standard Chartered Bank, dan
Sumitomo Mitsui Banking.


10 Juli 2009

PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO)
menargetkan pendapatan tahun 2010 naik
96% menjadi US$ 21,6 juta (Rp 216 juta),
dibandingkan proyeksi tahun ini senilai
US$ 11 juta (Rp 110 juta). Peningkatan
pendapatan seiring target penambahan
kapasitas produksi batubara perseroan.

Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
menerima permintaan pembatalan
penawaran umum perdana (initial public
offering/IPO) saham dari empat
perusahaan. Sedangkan tiga emiten
membatalkan emisi saham baru (right
issue). Tiga emiten yang mebatalkan
rencana right issue adalah PT Bank Bumi
Putera Indonesia Tbk (BABP), PT
Indonesian Paradise Properties Tbk
(INPP), dan PT Nusantara Inti Corpora
Tbk (UNIT), adapun PT Sejahteraraya
Anugrahraya, PT Profesional
Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), PT
Mitrasurya Semesta, dan PT Bumi Citra
Permai mengajukan permintaan IPO
saham.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)
resmi menguasai 95% saham PT Adira
Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF).
Penguasaan Danamon terhadap saham
Adira bertambah setelah perseroan
membeli 20% saham dengan harga Rp
1,43 triliun.

PT Ciputra Property Tbk (CTRP) membeli
10% PT Ciputra Adigraha. Perseroan
memborong 19 juta saham senilai Rp 19
miliar. Dengan pembelian itu, kepemilikan
langsung perseroan di Ciputra Adigraha
yang semula sebesar 82,5% meningkat
menjadi 92,5%.

PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) akan
mencatatkan saham perdana (listing) di
Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.
Perseroan melepas sebanyak 920 juta
saham dengan penawaran Rp 125 per
unit.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melalui
anak usahanya PT Multicapital menawar
saham divestasi 10% PT Newmont Nusa
Tenggara (NNT) senilai US$ 391 juta atau
sekitar Rp 4 triliun. Bumi akan bersaing
dengan tiga perusahaan lain yang
meminati saham divestasi perusahaan
tambang asal Amerika Serikat tersebut,
yaitu PT Northstar Pacific Indonesia,
perusahaan lokal Valco Corp, dan Batavia
Plc, anak usaha Amstelco Plc Ltd.

Minggu, 19 Juli 2009

Prediksi Saham Harian

BUMI
Bumi Resources Tbk (BUMI) merupakan produsen batubara terbesar di Indonesia. Dengan harga saham Rp 1.880, maka BUMI termasuk murah dibandingkan saham-saham produsen batubara lainnya. Apalagi banyaknya akuisisi yang dilakukan oleh BUMI belakangan ini akan menambah pendapatannya untuk periode yang akan datang.
Keikutsertaan BUMI pada divestasi saham Newmount juga akan menambah nilai tambah BUMI.
Target: Rp 4.500 hingga akhir tahun.
Jangka pendek: Rp 2.500.